AKTIVA TAK BERWUJUD
1.
Masalah
aktiva tak berwujud
a. Karakteristik
Aktiva tak
berwujud memiliki dua karakteristik utama yaitu kurang memiliki eksistensi
fisik dan bukan merupakan instrument keuangan. Dalam bagian besar kasus, aktiva
tidak berwujud menyediakan jasa selama periode beberapa tahun. Oleh karena itu,
aktiva tak berwujud itu diklasifikasikan sebagi aktiva jangka panjang.
b. Penilaian
Aktiva tak
berwujud yang dibeli dari pihak lain dicatat pada biaya. Biaya ini termasuk
biaya akuisisi dan pengeluaran yang diperlukan untuk membuat aktiva tak
berwujud tersebut siap digunakan sebagaimana dimaksudkan. Biaya yang terjadi
secara internal untuk menciptakan aktiva tak brwujud biasanya dibebankan pada
saat biaya penelitian dan pengembangan yang substansial untuk menciptakan
aktiva tak berwujud namun biaya di bebankan.
c. Amortisasi
Aktiva tak berwujud dapat mempunyai
umur manfaat yang terbatas atas umur manfaat yang tidak terbatas. Alokasi biaya
aktiva tak berwujud dengan cara yang
sistematis disebut sebagai amortisasi.
2.
Jenis-jenis
aktiva tak berwujud
Akuntansi untuk aktiva tak berwujud bergantung
apakah aktiva tak berwujud itu mempunyai umur manfaat terbatas atau tidak
terbatas. Terdapat banyak jenis aktiva tak berwujud, yang sering kali
dikelompokkan menjadi enam kategori besar yaitu :
a.
Aktiva tak berwujud yang terkait dengan
pemasaran.
b.
Aktiva tak berwujud yang terkait dengan
pelanggan.
c.
Aktiva tak berwujud yang terkait dengan
seni.
d.
Aktiva tak berwujud yang terkait dengan
kontrak.
e.
Aktiva tak berwujudyang terkait dengan
teknologi.
f.
Goodwill.
3.
Penurunan
nilai aktiva tak berwujud
penurunan
ini terjadi ketika jumlah tercatat
aktiva tak berwujud tidak dapat dipulihkan. Perusahaan memakai pengujian
kemampuan pemulihan dan pengujian nilai wajar untuk menetapkan penurunan nilai
aktiva tak berwujud dengan umur manfaat terbatas. Untuk aktiva tak berwujud
dengan umur manfaat tidak terbatas, hanya digunakan pengujian nilai wajar.
Penurunan nilai goodwill memerlukan proses duia tahap yaitu pengujian nilai
wajar unit laporan dan kemudian lakukan pengujian nilai wajar pada goodwill
yang terimplikasi.
4.
Biaya
dan penelitian pengembangan
Biaya penelitian dan pengembangan dengan sendirinya
bukan merupakan aktiva takberwujud. Akan tetapi, akuntansi untuk penelitian dan
pengembangan akan disajikan di sini, karena aktivitas penelitian dan
pengembangan sering kali menghasilkan pengembangan sesuatu yang dipatenkan atau
diberi hak cipta. Dua kesulitan yang timbul dalam akuntansi untuk pengeluaran
penelitian dan pengembangan ini adalah mengidentifikasi biaya-biaya yang
berhubungan dengan aktivitas, proyek, atau pencapaian tertentu, dan menentukan
besarnya manfaat di masa depan serta lamanya waktu manfaat tersebut dapat
direalisasi.
Biaya
yang berkaitan dengan aktivitas R&D dan perlakuan akuntansi terhadap biaya
tersebut adalah sebagai berikut yaitu 1. Bahan, peralatan dan fasilitas 2. Personil
3. Jasa kontrak 4. Biaya tak langsung.
Biaya-biaya yang
serupa dengan biaya R&D adalah biaya start-up operasi baru, kerugian
operasi awal, biaya iklan dan biaya perangkat lunak computer.
5.
Penyajian
pos-pos tak berwujud dan pos-pos yang berhubungan
Pelaporan
aktiva tak berwujud berbeda denga pelaporan property, Pbrik, dan peralatan
dalam akun kontra yang biasanya tidak ditunjukkan untuk aktiva tak berwujud. Pada
neraca, perusahaan harus melaporkan semua aktiva tak berwujudnya selain
goodwill sebagai pos terpisah. Goodwill harus dilaporkan terpisah jika ada.
Penyajian biaya penelitian dan pengembangan, praktik akuntansi yang dapat
diterima menyatakan bahwa perusahaan harus mengungkapkan dalam laporan
keuanganmengenai total biaya menelitian dan pengembangan yang dibebankan ke
beban setiap periode dimana laporan laba rugi disajikan.
Comments
Post a Comment